Pendidikan Keaksaraan adalah layanan pendidikan bagi masyarakat buta aksara latin agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, berbahasa Indonesia, dan kemampuan menganalisis sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi dirinya.

Pendidikan Keaksaraan terbagi menjadi 2 tingkatan, yaitu Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan. Pendidikan Keaksaraan Lanjutan diselenggarakan bagi peserta didik yang telah selesai menyelesaikan Pendidikan Keaksaraan Dasar dalam rangka memelihara kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan berbahasa Indonesia, serta mengembangkan kompetensi usaha mandiri.

Pemberian Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan melalui satuan pendidikan nonformal (SKB atau PKBM) di wilayah-wilayah dengan angka buta aksara tinggi dan daerah 3T, serta melakukan advokasi dan pendampingan dalam penguatan literasi masyarakat.

1. Berkontribusi dalam menurunkan angka buta aksara di Indonesia;
2. Mendukung penyelenggaraan wajib belajar 13 tahun;
3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat usia 15 tahun ke atas, prioritas usia 15-59 tahun, melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berusaha secara mandiri agar menjadi masyarakat yang produktif;
4. Peningkatan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui angka rata-rata lama sekolah (RLS).