
Dorong Kualitas dan Kesetaraan Pendidikan, PNFI Sosialisasikan TKA kepada SPNF
Jakarta, 1 Oktober 2025 – Direktorat Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) mengadakan Webinar Sosialisasi Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Satuan Pendidikan Nonformal dan Informal (SPNF), disiarkan melalui Zoom dan kanal YouTube Direktorat PNFI. Webinar ini bertujuan untuk mendorong partisipasi SPNF dalam mengikuti TKA serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai manfaat asesmen terstandar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Acara ini dibuka oleh Direktur PNFI, Baharudin, yang menyatakan bahwa webinar ini bertujuan untuk memberikan pencerahan mengenai TKA, penerapannya, dan lebih khusus lagi, bagaimana TKA dapat diimplementasikan secara efektif di lembaga pendidikan nonformal. "Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para pengelola lembaga untuk lebih memahami pentingnya asesmen terstandar dalam mengukur capaian akademik peserta didik, serta bagaimana melaksanakan TKA dengan baik dan tepat," ujar Baharudin. Bagi PNFI, lanjut Bahar, TKA ini juga sangat berguna sebagai penyetaraan jalur pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih setara bagi peserta didik dari lembaga pendidikan nonformal.
TKA adalah program resmi pemerintah yang bertujuan untuk memetakan capaian akademik peserta didik secara adil, terukur, dan kredibel di berbagai jenjang pendidikan formal termasuk lembaga pendidikan nonformal. Melalui TKA, setiap lembaga pendidikan dapat memberikan data capaian akademik yang lebih terstandar dan objektif, mendukung pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia.
Untuk lebih mendalam memahami TKA, webinar ini menghadirkan dua narasumber utama dari Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik). Narasumber pertama, Haryo Susetyo, menyampaikan urgensi, arah kebijakan, dan prinsip-prinsip pelaksanaan TKA. Menurutnya, TKA menjadi standar dalam berbagai situasi yang memerlukan data objektif dan capaian akademik, seperti seleksi masuk jenjang pendidikan lebih lanjut atau seleksi akademik lainnya. "Selain itu, TKA juga penting untuk evaluasi dan pemetaan mutu. Dengan pemetaan yang lebih objektif, diharapkan perbaikan proses belajar bisa meningkat secara merata di seluruh Indonesia,” ungkap Haryo Susetyo. TKA dirancang untuk Smemberikan informasi tambahan mengenai capaian akademik peserta didik, terutama terkait penalaran dan pemecahan masalah yang relevan dengan kurikulum yang berlaku.
Selanjutnya, Suryo Atmojo, narasumber kedua, memberikan informasi lebih teknis tentang pelaksanaan TKA. Ia menjelaskan bahwa data yang masuk ke sistem TKA berasal dari Dapodik dan satuan pendidikan yang telah diverifikasi dan divalidasi. "Data yang telah divalidasi ini akan dialirkan ke sistem integrasi TKA, sehingga hanya data yang bersih, unik, dan tunggal yang akan diproses lebih lanjut. Jika ada data residu yang belum selesai, maka data tersebut tidak akan muncul di sistem TKA," jelas Suryo. Proses verifikasi ini memastikan keakuratan dan kualitas data yang digunakan dalam TKA.
Webinar ini memberikan wawasan penting bagi pengelola satuan pendidikan non formal dan informal tentang bagaimana mendaftarkan lembaga mereka untuk mengikuti TKA. Partisipasi dalam TKA akan memberikan lembaga pendidikan data capaian akademik yang terstandar dan objektif, yang bermanfaat tidak hanya untuk evaluasi hasil pembelajaran, tetapi juga untuk pemetaan kualitas pendidikan secara keseluruhan di Indonesia bagi setiap lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal.
Akses informasi lebih lanjut mengenai TKA dapat dilihat di website Pusmendik. Sementara itu, kegiatan webinar ini dapat diputar ulang di kanal YouTube PNFI. (*Ded/hms/Rob)